SIRKUMCISI
Pengertian sirkumcisi menurut
Wikipedia : Sunat atau khitan atau sirkumsisi (Inggris:
circumcision) adalah tindakan memotong atau menghilangkan sebagian atau
seluruh kulit penutup depan dari penis. Frenulum dari penis dapat juga dipotong secara bersamaan
dalam prosedur yang dinamakan frenektomi. Kata sirkumsisi berasal dari bahasa
Latin circum (berarti "memutar") dan caedere
(berarti "memotong").
Menurut
saya sebagai perawat,ketrampilan melakukan sirkumcisi harus dimiliki oleh setiap
perawat laki-laki.Karena mungkin ini satu-satunya tindakan medis yang boleh
dilakukan oleh perawat secara mandiri.Bahkan orang yang bukan dari kalangan
medis/paramedis pun boleh melakukan,yang biasa disebut “Bong supit” atau ahli
khitan,karena sering saya lihat orang yang memasang papan nama sebagai ahli khitan
tidak mencantumkan ijin dari Dinas Kesehatan.
Metode
sirkumcisi terus berkembang seiring berkembangnya pengetahuan dan teknologi
dalam bidang kedokteran.Ada beberapa metode sirkumcisi yang bisa saya sebutkan
di sini :
1.
Metode Klasik & Dorsumcisi
2.
Metode Elektrocouter
3.
Metode Flashcutter
4.
Metode Laser CO2.
5.
Metode Konvensional
6.
Metode Klamp
Dari beberapa metode
tersebut,saya tidak akan membahas semua secara detail,saya rasa cukup metode
dorsumcisi dan konvensional saja yang akan kita bahas lebih banyak.Karena yang
lain hanyalah pengembangan dari dua metode tersebut,kecuali metode lonceng dan
klamp.
Metode Klasik
Tata
cara yang umunya dilakukan oleh para ahli sunat dengan metode ini adalah:
1.
Membersihkan peralatan yang akan
dipakai
2.
Mengukur atau memperkirakan panjang
kulit yang akan dipotong, relatif terhadap ukuran penis
3.
Menarik bagian depan dari kulit dan
meregangkannya dengan semacam penjepit
4.
Memotong kulit yang sudah
diregangkan dengan sekali iris
5.
Mengaplikasikan obat anti-infeksi
atau betadine
Bekas luka yang ditinggalkan
dari metode ini tidak dijahit dan langsung dibalut (secara agak longgar
tergantung kenyamanan) dengan kain kassa. Dengan cara sekali iris, metode ini
memang menjadi metode tercepat dari semua metode yang ada.
Metode
Dorsumcisi
Metode ini pengembangan dari
metode klasik,menggunakan bius lokal untuk menghilangkan nyeri dan jahit luka
untuk menghentikan perdarahan dan supaya hasilnya lebih rapi.
Alat yang perlu dipersiapkan antara lain :
1. minor
set yang terdiri dari:
·
mosquito/pean kecil 3-4 buah,
·
pean panjang 1 buah,
·
naldvoeder/needle holder 1 buah,
·
pinset anatomis 1 buah,
·
pinset chirurgis 1 buah,
·
gunting jaringan 1 buah,
·
gunting benang 1 buah
·
scalpel/gagang pisau bedah 1 buah
·
pisau bedah
2. Kassa
steril secukupnya
3. Spuit
3 ml + needle no 27/26 G
4. Duk
steril
5. Lidokain
2-3 ampul
6. Alkohol
7. Betadin
8. Plain
cat gut ukuran 3.0
9. Jarum
jahit ukuran kecil
10. Bengkok
Pelaksanaan
· Kita pastikan terlebih dahulu bahwa pasien tidak
ada kontra indikasi untuk dilakukan khitan,kontra indikasi mutlak yaitu Hipospadia,kontra
indikasi relative hemophilia.Bila kita temukan pasien dengan kelainan tersebut
maka kita sarankan untuk ke rumah sakit saja untuk mendapat penanganan oleh
dokter ahli bedah.
·
Setelah dilakukan tindakan aseptik di area penis
dan sekitarnya,pasang duk kecil yang berlubang,
·
Lakukan
anastesi blok pada n. dorsalis penis dengan memasukkan jarum pada garis medial
di bawah simpisis pubis sampai menembus fascia Buck (seperti menembus kertas)
suntikkan 1,5 ml, tarik jarum sedikit, tusukkan kembali miring kanan/kiri
menenbus fascia dan suntikkan masing-masing 0,5 ml; lakukan aspirasi dahulu
sebelum menyuntik untuk mengetahui apakah ujung jarum berada dalam pembuluh
darah atau tidak. Jika darah yang teraspirasi maka pindahkan posisi ujung
jarum, aspirasi kembali. Bila tidak ada yang teraspirasi, masukanlah zat
anastesi.
·
Pembersihan glans penis
Buka glans penis sampai sampai sulkus korona penis terpapar. Bila ada perlengketan, bebaskan dengan klem arteri atau dengan kassa steril. Bila ada smegma, bersihkan dengan kassa steril
Buka glans penis sampai sampai sulkus korona penis terpapar. Bila ada perlengketan, bebaskan dengan klem arteri atau dengan kassa steril. Bila ada smegma, bersihkan dengan kassa steril
·
Preputium
kita bebaskan dari perlengketan dengan gland penis.
·
Kita
jepit dengan pean kecil preputium di angka jam 12 dan arah jam 6
· Preputium
kita regangkan,kemudian kita jepit dengan klem yang agak panjang didepan gland.
·
Kemudian
kita potong diatas klem dengan pisau bedah atau gunting jaringan.
·
Klem
kita buka,kalau ada perdarahan dari pembuluh darah yang terpotong,kita jepit
dengan arteri klem lalu dijahit untuk menghentikan perdarahan.
·
Setelah
perdarahan teratasi kita lakukan jahit
luka di arah jam 12,jam 3,jam 6 dan arah
jam 9,atau bisa ditambah secukupnya.
·
Luka
ditutup dengan sufratule atau sejenisnya kemudian dibalut kassa steril.
·
Atau
cukup dirawat terbuka dengan salep antibiotic.
Sebenarnya metode elektrocouter,flashcutter,dan laser CO2 secara teknis sama dengan
metode dorsumcisi,yang beda hanyalah alat yang digunakan untuk memotong
preputiumnya.Kalau pada metode klasik preputium dipotong dengan bilah bambu
yang ditajamkan,setelah agak maju dengan silet,kemudian menggunakan gunting
atau pisau bedah.
Elektrocuoter
Pada
metode ini yang digunakan untuk memotong adalah kawat khusus yang bisa membara
setelah dialiri arus listrik,jadi fungsinya seperti
pisau.Keuntungannya,perdarahan sedikit,tapi menimbulkan bau kulit yang
terbakar.Sering orang awam salah sebut sebagai laser.
Flashcutter
Metode
ini merupakan pengembangan secara tidak langsung dari metode electrocautery
yang dimana perbedaan mendasarnya adalah menggunakan sebilah logam yang sangat
tipis dan diregangkan sehingga terlihat seperti benang logam. Logam tersebut
kemudian dipanaskan sedikit menggunakan battery.
Laser Carbon Dioxide
Metode
ini yang digunakan utnuk memotong adalah sinar laser.Efek yang dihasilkan sama
dengan metode elektrocouter dan flashcutter,yaitu luka bakar,tapi dengan tepi
luka lebih rapi.
Metode Konvensional
Teknik
sirkumsisi dengan cara memotong preputium pada bagian dorsal pada jam 12
sejajar sumbu panjang penis ke arah proksimal, kemudian dilakukan pemotongan
sirkuler kekiri dan kekanan sejajar sulcus coronarius.
Tatalaksana
Setelah dilakukan tindakan aseptik dan anestesi :
·
Tandai
batas insisi dengan menjepit kulit prepusium dengan klem/pinset.
·
Prepusium dijepit klem pada jam 11,
1 dan jam 6 ditarik ke distal.
·
Preputium dijepit dengan klem
bengkok dan frenulum dijepit dengan kocher
·
Preputium diinsisi pada jam 12
diantara jepitan klem dengan menggunakan gunting kearah sulcus coronarius,
sisakan mukosa kulit secukupnya dari bagian distal sulcus pasang tali kendali
·
Pindahkan
klem (dari jam 1 dan 11 ) ke ujung distal sayatan (jam 12 dan 12’)
Insisi meingkar kekiri dan kekanan dengan arah serong menuju frenulum di distal penis (pada frenulum insisi dibuat agak meruncing (huruf V), buat tali kendali )
Insisi meingkar kekiri dan kekanan dengan arah serong menuju frenulum di distal penis (pada frenulum insisi dibuat agak meruncing (huruf V), buat tali kendali )
·
Buat tali kendali pada jam 3 dan 9
·
Kalo sekiranya
tidak ada perdarahan,bisa dirawat secara terbuka dengan salep antibiotik,atau
kalau menghendaki bisa dibalut dengan kassa steril.
Metode Klamp atau Clamp
Metode
ini memiliki banyak merek dagang terdaftar, namun, pada prinsipnya adalah kulit
yang akan dihilangkan dijepit kemudia dipotong saat itu juga.Pada metode ini,
penjepitan hanya dilakukan sebentar saja selama operasi berlangsung dan segera
dilepas lalu penjepit kemudian langsung dibuang (sekali pakai) sehingga tidak
terjadi nekrosis. Merek dagang yang umumnya dipromosikan adalah:
·
Gomco
·
Ismail Clamp
·
Q-Tan
·
Sunathrone Clamp
·
Ali’s Clamp
·
Tara Clamp
·
Smart Clamp
Di
Indonesia, dua metode yang terkenal adalah Tara Clamp dan Smart Clamp.Namun
kita tidak akan membahas secara panjang lebar metode ini.Paling tidak sebagai
perawat harus menguasai dua metode yang kita bahas di awal tadi,yaitu dorsumcisi dan sirkumcisi.Karena saya menganggap bahwa itu adalah metode dasar
yang harus dikuasai terlebih dahulu sebelum mempelajari metode-metode yang
lain.
Supaya
proses sirkumcisi bisa berjalan lancar,beberapa hal yang perlu diperhatikan :
persiapan alat dipastikan sudah benar-benar lengkap,kuasai diri
sendiri,yakinkan bahwa kita mampu,pendekatan kepada anak yang akan
dikhitan,usahakan untuk mengurangi kecemasan anak supaya bisa lebih kooperatif.Jangan
lupa berdoa setiap akan memulai tindakan.
Pesan
saya untuk para perawat pemula yang belum pernah melakukan sirkumcisi,jangan
takut untuk memulai,kalau tidak berani memulai maka skill tidak akan meningkat.Segala
sesuatu yang sulit adalah permulaan.Selamat mencoba!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar