Pages

Ads 468x60px

Selasa, 21 Januari 2014

Angina Pektoris



ANGINA PEKTORIS
Definisi
Angina pektorisadalah keadaan klinik yg ditandai dengan rasa tidak enak atau nyeri di dada akibat iskemia jaringan otot jantung.
Secara klinik bentuk angina dibedakan atas dua bentuk,yaitu angina stabil dan tidak stabil.Angina tidak stabil merupakan bentuk yang lebih berat yang dapat berkembang menjdadi dan atau merupakan bentuk awal infark miokard sehingga penderita perlu diperiksa dan diobservasi  lebih lanjut di rumah sakit.
Penyebab
Iskemia ini terjadi karena suplai oksigen yang dibawa oleh aliran darah koroner tidak mencukupi kebutuhan oksigen miokardium.Hal ini terjadi beli kebutuhan oksigen miokardium meningkat (misalnya karena kerja fisik,emosi,tirotoksikosis,hipertensi ),atau bila aliran darah koroner berkurang (misalnya pada spasme atau thrombus koroner) atau bila terjadi keduanya.
Gambaran klinis
Penderita mengeluh nyeri dada yang beragam bentuk dan lokasinya.Nyeri berawal sebagai rasa terhimpit,rasa terjepit atau terbakar yang menyebar ke lengan kiri bagian dalam dan kadang sampai ke pundak,bahu dan leher kiri,bahkan sampai ke kelingking kiri.
Perasaan ini dapat pula menyebar sampai ke pinggang,tenggorokan,rahang,gigi dan ada juga yang sampai ke lengan kanan.Rasa tidak enak juga dapat dirasakan di ulu hati,tetapi jarang terasa di apeks kordis.
Rasa nyeri dapat disertai beberapa atau salah satu gejala berikut ini : berkeringat dingin,mual dan muntah,rasa lemas,berdebar dan rasa akan pingsan (fainting).
Biasanya angina timbul saat melakukan kegiatan fisik (angina stabil).Serangan ini akan hilang bila penderita menhentikan kegiatan fisik tersebut dan beristirahat.Serangan berlangsung hanya beberapa menit ( 1 – 5 menit ) tetapi bisa sampai lebih dari 20 menit.
Nyeri angina bersifat konstan.Bila terjadi perubahan miksalnya lama serangan bertambah ,nyeri lebih hebat,,ambang serangan menurun atau serangan datang saat bangun tidur ,maka gangguan ini perlu diwaspadai.Perubahan ini mungkin merupakan tanda prainfark (angina tidak stabil ).
Suatu bentuk ubahan (variant) yang disebut angina Prinzmetal biasanya timbul saat penderita sedang istirahat.
Angina dikatakan tambah berat apabila serangan berikutnya terjadi sesudah kerja fisik yang lebih ringan,misalnya sesudah makan.Ini tergolong juga angina tidak stabil.
Pemeriksaan fisik diluar serangan umunya tidak menunjukan kelainan yang berarti.Pda waktu serangan,denyut jantung bertambah,tekanan darah meningkat dan di daerah prekordium pukulan jantung terasa keras.
Pada auskultasi,suara jantung terdengar jauh,bising sistolik  terdengar pada pertengahan atau akhir sistol dan terdengar bunyi keempat.
Biasanya didapatkan factor resiko : hipertensi,obesitas atau diabetes mellitus.
Diagnosis
Nyeri dada retrosternal .
Pemeriksaa EKG.
Penatalaksanaan
Kelainan yang melatar belakangi angina pektoris harus dicari,kemudian dikurangi atau diobati.Faktor yang memperberat seperti merokok,berat badab berlebihan,dan kebiasaan minum kopi sebaiknya dihindari.
Tekanan darah tinggi diobati.
Stress dikendalikan.
Angina tidak stabil sebaiknya ditangani di rumah sakit.
Pengobatan serangan akut
Istirahat agar aktivitas jantung berkurang .Vasodilator berfungsi memperbaiki penyediaan oksigen dan mengurangi konsumsi oksigen jantung.
Nitrogliserin sublingual 0,15 – 0,6 sangat efektif.tablet dapat digunakan beberapa kali  tiap hari tanpa efek samping kecuali sakit kepala.Bila 1 tablet belum menolong boleh diulang,tetapi bila stelah diulang 3 kali gejala tidak berkurang maka kemungkinan telah terjdai infark.
ISDN sublingual 2,5 – 5 mg yang juga dapat diulang atau tablet oral 5 – 30 mg.
Pencegahan serangan
Propanolol efektif untuk angina pektoris karena dapat mengurangi kerja otot jantung sehingga mengurangi kebutuhan oksigen jantung.Efek klinik propanolol tercapai bila denyut jantung dalam keadaan istsirahat 60 – 70 kali/menit.
Dosis awal       : 20 mg 2 x sehari
Dosis maksimal : 120 mg sehari.
Obat  ini tidak boleh digunakan pada angina prinzmetal.
Nitrat kerja lama : ISDN tablet oral 10 – 20 mg 2 x sehari.
Nifedipin 10 – 20 mg 4 x sehari,atau diltiazem 30 – 60 mg 3 x sehari,atau verapamil 40 – 80 mg 3 x sehari.
Angina tidak stabil      :  perlu perawatan khusus.
Angina variant             : dilator kuat: nitrat,calcium antagonis,prazosin 0,5 – 1 mg 3 x sehari dengan titrasi.
Sumber : PEDOMAN PENGOBATAN DASAR DI PUSKESMAS,DEPKES RI
    

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 

Sample text

Sample Text

Sample Text

 
Blogger Templates